Selasa, 09 Februari 2016

**Penyebab Gatal pada Vagina**

**Penyebab Gatal pada Vagina** Febi Herbalis Nasa

Gatal pada vagina dapat terjadi karena satu atau kombinasi beberapa penyebab. Diperlukan pemeriksaan oleh dokter untuk mendeteksi kondisi yang menyebabkan gatal. Berikut ini adalah beberapa penyebab umum dari gatal pada vagina.

-Penggunaan bahan kimia
gatal dapat disebabkan iritasi vagina akibat bahan-bahan kimia yang terdapat dalam kondom, krim, sabun, tisu, atau pembalut yang digunakan.

-Infeksi jamur/ kandidiasis vagina
jamur yang tumbuh berlebihan pada vagina dan vulva. Infeksi ini lebih berisiko terjadi saat wanita sedang hamil, menggunakan antibiotik, aktif berhubungan seksual, dan ketika sistem kekebalan tubuhnya sedang melemah. Selain gatal, jamur akan menyebabkan vagina mengeluarkan cairan putih dan kental.

-Vaginosis bakteri
keberadaan bakteri-bakteri sehat pada vagina adalah hal yang normal. Namun bakteri jahat dapat menyebabkan infeksi dan rasa gatal. Selain gatal, umumnya vaginosis bakteri diiringi gejala seperti rasa perih, serta keluarnya cairan dan bau tidak sedap dari vagina.

-Penyakit menular seksual (PMS)
herpes, klamidia, trikomoniasis, dan gonore.

-Menopause
turunnya produksi estrogen di akhir masa reproduksi wanita dapat menyebabkan dinding vagina menipis dan mengering, sehingga menyebabkan iritasi dan gatal. Selain pada lansia, kondisi ini dapat terjadi pada wanita yang sedang menyusui.

-Lichen sklerosis
bercak putih pada kulit sekitar kemaluan. Kondisi yang jarang terjadi ini umumnya dialami wanita pascamenopause. Penyakit kulit lain seperti eksim juga dapat menyebabkan gatal.

-Infeksi cacing kremi
lebih sering dialami oleh anak perempuan.

-Pra-kanker
gatal juga dapat menjadi gejala kulit kemaluan yang mengalami prakanker.

-Stres
meski jarang terjadi, namun kondisi emosional yang tidak stabil dapat menyebabkan sistem kekebalan menurun sehingga membuat tubuh lebih berisiko mengalami gatal dan iritasi.

Segera obati terutama jika gatal pada vagina disertai gejala-gejala berikut:
  • Keluarnya cairan tidak normal dari vagina.
  • Bisul atau luka seperti sariawan pada vulva.
  • Sulit buang air kecil atau terasa perih saat buang air.
  • Gejala-gejala tidak normal lain yang tetap ada hingga lebih 1 minggu
  • Gatal disertai pendarahan dan pembengkakan.
Agar Gatal Tidak Kembali dan Lekas Hilang
Ada cara untuk mencegah datangnya gatal-gatal di vagina atau menangani jika gejala ini muncul. Selain untuk wanita dewasa, cara ini juga bisa diajarkan pada anak-anak dan remaja putri.
  • Hindari penggunaan tisu, pembalut, atau pantyliner beraroma, juga pembersih organ kewanitaan beraroma.
  • Untuk membersihkan area kewanitaan, cukup gunakan air bersih atau obat herbal seperti Crystal-X.
  • Setelah buang air besar, bersihkan anus dari depan ke belakang, dan bukan sebaliknya. Penggunaan tisu toilet setelah buang air kecil juga sebaiknya diusapkan dari arah vagina ke anus.
  • Remaja dan wanita dewasa disarankan untuk mengganti pembalut sesering mungkin sesuai kebutuhan.
  • Ganti celana dalam tiap hari. Celana dari bahan katun lebih sehat daripada bahan sintetis seperti nilon.
  • Gunakan kondom saat berhubungan seksual untuk mencegah infeksi menular seksual.
  • Hindari berhubungan seksual ketika vagina masih terasa gatal.
  • Meski vagina terasa gatal, hindari untuk menggaruknya.
  • Segera ganti pakaian olahraga, terutama baju renang, segera setelah selesai berolahraga.
  • Sebisa mungkin minimalisasi penggunaan celana atau rok ketat.

UNTUK CARA ORDER


0 komentar: